Senin, 07 Mei 2012

-o( Dendam si Guguk )o-



Ada yang punya pengalaman dengan anjing?, maksudnya dikejar anjing?. Temen-temen gue banyak yang pernah cerita tentang pengalamannya dikejar anjing. Pengen ketawa gue kalo dengerinnya. Ada yang lari sampai kencing dicelana, ada yang jatoh ke sawah, ada juga yang sampe digigit binatang yang musuhan sama kucing itu. Lucu banget. Konyol juga kan? Padahal kata orang, kita gak bakal dikejar anjing kalo tau aturan mainnya. Simple aja; jangan lari.
Selama ini gue belum pernah ngalamin peristiwa seperti yang dialami temen-temen gue itu. Sampai pada hari nahas itu. Ceritanya gue lagi jogging keliling komplek perumahan bumi bekasi baru tempat kosan temen gue. udah lama banget gue nggak lari pagi. Sebuah rutinitas yang dulu sering gue lakukan. Minimal seminggu sekali gue jogging. Hari itu hari sabtu, dan kuliah libur. Gue jogging sendiri karena temen-temen gue pada gak mau dan memilih untuk ngelanjutin tidurnya.
Setelah persiapan, pake baju dan celana olah raga, juga sepatu, gue pun langsung menyusuri jalanan komplek. Kira-kira setelah lari-lari kecil sejauh tiga ratus meter, keluarlah bapak-bapak dengan seokor anjing besar berwanra coklat yang diikat lehernya dari pagar besi sebuah rumah disebelah kanan, kira-kira sepuluh meter di depan gue. serem banget tuh anjing. Tampangnya kaya’ anjing polisi. Gue yakin kalo anjing itu ngejar orang, nggak ada yang bisa lolos dari terkmannya. Kemudian dari arah berlawanan ada mas-mas mengendarai sepeda lipat. Ketika melawati rumah itu tiba-tiba dari dalam pagar besi tadi keluar dua ekor anjing kecil belang hitam-putih.  Anjing-anjing itu mengejar mas-mas pengendara sepeda sambil menyalak. Jelas mas-mas itu kaget banget dan berusaha mengusir dua ekor anjing yang terus menggonggong di kanan kirinya dengan menggunakan kakinya. sepedanya hampir jatoh. Dia ketakutan banget. tapi kemudian loloslah dia dari kejaran anjing itu karena mereka balik lagi ke majikannya. Ada rasa kasian sekaligus lucu ngeliat kejadian tadi.
Ketika ngeliat gue, anjing-anjing itu berlari kearah gue. gue pikir; ‘tenang aja,jangan panic. Ambil posisi siaga, kalo mereka mendekat, jongkok. atau pura-pura ngambil batu dan mau melemparnya’. Anjing-anjing itu pun mendekat, gue jongkok dan mereka lari tunggang langgang ke majikannya. Gue berdiri lagi, mereka nyamperin lagi. Gue jongkok, mereka balik lagi. Sial, deg-degan juga gue. Gue pun berpura-pura ngambil batu dan mau ngelemparnya ketika dua anjing kecil tadi ngejar gue lagi. Si majikan manggil-manggil mereka, anjing coklat yang di ikat itu pun menyalak-nyalak dan berusaha mengejar gue sampai majikannya kewalahan menahan tali pengikatnya.
Gue jongkok dan nggak berdiri lagi, dua anjing kecil itu pun Cuma bisa menggonggong pada jarak satu meter dari gue. gue agak lega. ‘oke buddy, calm down yee.., don’t disturb me ok, I’m your friens..’ Tapi tanpa diduga, tiba-tiba anjing besar coklat itu lepas dari sang majikan. Dia lari kearah gue. ‘Mamah!!’, Dia nggak takut meskipun posisi gue lagi jongkok. Mati gue!, gak mau ambil risiko, gue langsung  lari. Tiga ekor anjing mengejar gue di bayang-bayangi sang majikan yang berusaha menangkapnya. Gue nengok ke belakang, si anjing coklat meloncat ke arah gue berniat menyerang gue, gue menghindar, dia nyerang lagi, gue menghindar lagi, dan gue pun jatoh dijalan. Tiga ekor anjing menyalak di sekeliling gue. yang satu bernafsu membunuh gue. gue berusaha bertahan sekuat tenaga menghindari serangan-serangan anjing sialan itu. ‘Jangan, gue jangan mati disini !, pikir gue. Gue berusaha menahan serangan si coklat dengan kaki. Di satu kesempatan, gue tendang multunya si coklat. Dia marah besar dan menyerang gue lagi. Gue kehabisan tenaga, dan hampir nyerah. Untung si majikan bisa menguasai si coklat, dan membawanya pulang. dua anjing kecil pun mengikutinya. Huffh..
Napas gue acak-acakan, dan jantung gue hampir copot. Seorang ibu dengan sapu lidi di tangannya menyaksikan kejadian itu dari balik pagar besi rumahnya yang bersebelahan dengan rumah si anjing.
“gak apa-apa dek?” tanyanya was was
“nggak bu, gak kena kok,, huffh..”
“ada yang luka nggak, diobatin aja dulu” katanya sambil nyamperin gue yang masih terduduk lesu.
“nggak ada kok bu, Cuma kaget aja, hehe”
“beneran gak papa?, ibu ada betadin di rumah” Tanya ibu itu sekali lagi
“bener bu, ga papa. Makasih. Hhh..hh..h..”
“wah, sukur deh kalo gitu. Soalnya, kemaren ada orang yang digigit”
“oia?, waduh…, hh..hhh..”
“iya, parah banget emang tuh..” kata si ibu.
 “yaudah bu mau lanjut lagi nih..”
“oh iya, hati-hati dek..”
“iya bu, makasih..”
Dengan napas yang masih tersengal-sengal gue pun melanjutkan kembali jogging di pagi sial itu. itung-itung pemanasan aja lah, pikir gue. Gue jadi inget, kalo malem-malem gue lewat sini biasanya suka dikagetin sama gonggongan anjing dari dalem pintu besi itu. Dan gue orangnya emang kagetan. Biasanya gue bales gonggongan mereka dengan acungan jari tengah; fuc*!!, atau gue pantatin mereka. sekarang, mereka membalas dendamnya yang selama ini mereka pendam.  Siaaal..!
Kejadian itu berlangsung sangat cepat dan berlalu begitu saja. Tapi sisa trauma masih membekas sampai saat ini. Sekarang gue baru tau, kalo  pengalaman dikejar anjing bukanlah cerita lucu. Sama sekali nggak lucu.

0 komentar:

Posting Komentar

please your comment here