Rabu, 21 Maret 2012

Photography in my eyes



Salah satu hobi gue yang membuat gue senang menjalani hidup ini adalah photografi. Gue sangat mencintai dunia potret memotret. Buat gue, photografi adalah sebuah apresiasi kekaguman kita terhadap suatu objek. Baik itu objek berupa benda mati, benda hidup, maupun kolaborasi diantara mereka.  Photografi juga sebuah karya seni yang memiliki nilai keindahan tersendiri. Melalui photografi kita juga dapat menyampaikan pesan yang tersirat didalammya. Selain itu photografi dapat berguna sebagai rekaman momen-momen kita yang telah kita lewati dalam hidup. Suatu rekaman jejak kehidupan yang akan kita kenang suatu saat kelak.

Gue gak tahu persis sejak kapan gue mulai jatuh cinta dengan dunia ini. yang pasti dulu gue nggak bisa dan nggak mau dengan yang namanya kegiatan berfoto. Pernah suatu ketika gue diminta untuk memotret teman-teman gue di pondok dengan kamera konvensionalyang masih menggunakan negative film sebagai media penyimpannya, dan hasilnya sangat mengecewakan. Temen-temen gue pada kecewa. Mungkin sejak saat itu muncul dalam diri gue untuk belajar photografi biar nggak ngecewain temen-temen gue lagi.

Setahun setelah kejadian itu gue udah selesai mondok dan kembali ke rumah. Kebetulan bokap gue punya sebuah kamera yang juga masih jadul. Gue mulai belajar dengan kamera itu. Ternyata memotret objek itu gak semudah apa yang gue pikirkan. Tapi juga gak susah-susah amat.  Yang dibutuhkan hanyalah kemauan untuk belajar, ketelitian dan penjiwaan.

Beberapa bulan kemudian bokap gue membeli sebuah kamera digital merk Rollei tipe Da. Prego 6325. Kamera digital dengan 6.0 megapixel warna hitam keluaran pabrikan Jerman. Awalnya gue sangsi terhadap kemampuan kamera ini karena gue baru mendengar kamera dengan merk Rollei. Biasanya yang gue tau merk bagus itu Canon, Nikon, sony, atau merk alat elektronik terkenal lainnya. Tapi setelah gue mulai mencoba dan memakainya, ternyata bagus juga hasilnya. Pengaturannya pun nggak terlalu rumit dan manja seperti kamera-kamera ber merk hebat yang lainnya yang pernah gue coba. Mulai saat itu gue jadi sering foto-foto.

Awalnya gue suka mengambil obyek berupa pemandangan alam dan benda-benda mati. Gue pikir keindahan alam yang ada disekitar kita merupakan suatu maha karya yang diciptakan oleh yang Maha Kuasa untuk dinikmati oleh semua manusia. Namun tidak semua manusia dapat menyadari hal itu. Hanya sebagian saja orang yang mampu melihat obyek alam sekitar sebagai suatu keindahan. Atau beberapa orang yang dapat melihat keindahan tersebut belum tentu dapat melihatnya secara langsung. Maka dari itu mengabadikannya menjadi suatu gambar yang dapat dinikmati orang banyak menjadi salah satu kebahagiaan tersendiri bagi kita, dan kita dapat melakukannya dengan fotografi.

Kemudaian gue mulai sering diikutsertakan dalam kegiatan kepanitiaan dalam organisasi yang gue ikuti. Gue sering diberikan tugas sebagai dokumentasi. Itu sangatlah mengasyikan. Mengambil suatu obyek hidup berupa manusia yang sedang melakukan suatu aktifitas terasa sangat emosional. Merekam sebuah moment penting dalam hidup seseorang, pada suatu waktu tertentu, disebuah tempat tertentu, dan pada situasi tertentu yang mungkin hanya sekali saja mereka mengalaminya dalam hidupnya. Suatu saat kelak entah kapan waktunya, entah dimana kita berada, entah seperti apa keaadaannya, kemudian melihat rekam jejak hidup tersebut, kita akan mengenangnya, mengingatnya, dan merasakannya saat-saat itu. Lebih emosional lagi jika suatu moment yang berhasil diabadikan tersebut adalah saat kita dalam sebuah kebersamaan. Bersama orang-orang yang ditakdirkan hadir dalam kehidupan kita, turut serta memberikan warna dalam kanvas kehidupan kita.

Obyek favorit gue sekarang adalah kombinasi antara panorama alam dan manusia. Suatu obyek yang memberikan kesan interaksi antara manusia dan alam, menjadi sebuah keseimbangan alam dan hubungan saling membutuhkan satu sama lain. Balance of nature.

Sejatinya sebuah fotografi adalah harmonisasi antara obyek, tempat, waktu, situasi, dan emosi. Mereka tercipta dalam keindahan, terserap dalam sebuah pengabadian, tersimpan rapi dalam diam,  dan hadir kembali dalam sebuah kenangan.

With you I know the Beauty, with you I got my beat, with you I feel the life, without you, I am nothing. Rise In Peace My Prego..

(untuk mengenang kamera digital kesayangan gue yang telah rusak. Semoga dapat gantinya yang lebih baik lagi. Semoga ada yang mau ngasih 5D Mark II buat gue.. J)


0 komentar:

Posting Komentar

please your comment here