Minggu, 19 Februari 2012

BeBe oh Bebe


Kata orang sekarang ini jamannya teknologi informasi dan komunikasi. Gue akui hal itu memang benar karena melihat perkembangan dan kemajuan teknologi dibidang informasi dan komunikasi yang begitu pesat. Kebutuhan manusia akan alat komunikasi juga sangat urgent. Hape  misalnya. Dijaman sekarang ini hape sudah jadi barang primer. Hampir semua orang memiliki hape. Hape dengan segala bentuk dan mereknya sangat berguna untuk melakukan komunikasi dua arah. Bisa dengan pesan singkat atau SMS, maupun dengan panggilan telephone.

Hape juga tidak saja berguna untuk dua hal diatas, tapi sekarang ini banyak vendor hape yang memberikan spesifikasi yang lebih canggih lagi seperti MP3 player, video player, kamera, TV, internet, chatting 3G, bahkan Global Posessioning System (GPS) dan lain sebagainya. 

Namun fenomena yang terjadi sekarang ini sungguh mencengangkan. Sejak kehadiran Blackberry dari sebuah perusahaan komunikasi asal Kanada yaitu Research In Motion (RIM) semua orang berlomba-lomba untuk memiliki hape merk ini. semua orang dari yang tua sampai anak-anak bermimpi untuk mempunyai BB. Apalagi setelah harga BB mengalami penurunan, seakan BB adalah kebututuhan pokok yang harus dimiliki. Bahkan mengalahkan pentingnya membeli makanan pokok seperti beras. Semua orang telah terhipnotis dengan BB. Sepertinya BB merupakan pencapaian tertinggi sebuah perangkat komunikasi. BB adalah Dewa-nya hape. Diamana-mana orang memuja BB.

Memang sih dengan menggunakan BB kita dapat dimanjakan dengan kualitas koneksi yang cepat, hasil foto yang lumayan bagus, juga system poerasi yang mudah digunakan. Tidak ketinggalan fitur tambahan yaitu Blackberry Messenger atau biasa disebut BBM yang menghubungkan para pengguna BB untuk berkomunikasi layaknya chatting.  Inilah yang menjadi salah satu magnet penarik bagi orang-orang untuk menggunakan BB.

Kalau kita ketemu temen lama, yang ditanya adalah Pin BB, “eh minta Pin lu dong??” atau kalau nggak, dia yang ngasih Pin BB nya. “Invite gue yaa..”. jadi kalo lu baru ketemu dengan teman lama atau baru berkenalan dengan seseorang, jangan nanya; “nomer Hape lu berapa??” itu masih mending sih, atau; “nomer telepon rumah lu berapa?” balasan yang bakal lu terima adalah; “helloo, haree genee.. masih jaman teleponan??” apalagi kalo lu nanya;“ eh, nama friendster lu apa?” plis, jangan!. Kemudian di facebook juga sekarang bertebaran status yang pake fonts acak-acakan dan emoticon ala BB “ luna maya ♏άђ tu ada di sctv ƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑ ƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑ ...ƪ(˘⌣˘)┐ ” dan diakhirnya ada tulisan; via Blackberry. Ada logo nya juga.

BB juga menjadi salah satu biang kerok dari peningkatan kuantitas dan kualitas Narsisme manusia. Pasalnya, dengan fitur kamera yang lumayan mumpuni, pemilik BB yang tersebar di seluruh penjuru dunia menjadi sangat mudah untuk melakukan kegiatan pemotretan pribadi. Koneksi internet yang cepat dan fitur upload langsung ke facebook juga menjadikan mereka dengan mudahnya narsis di facebook. Bentar-bentar foto, upload ke facebook, baru bentar bentar foto lagi, upload, foto, upload. Terus begitu kegiatannya, sampai-sampai lagi tidur pun mengigau sedang berfoto sambil telunjuknya ditempelin di bibir yang dimonyong-monyongin.

Orang yang tadinya pinter juga jadi bego gara-gara BB. Gimana nggak, tadinya lagi serius belajar, BB nya bunyi; “cluk cluk” buru-buru diliatin, ketawa sendiri, ngetik, sending, taro lagi, belajar baru bentar udah bunyi lagi: “cluk cluk” baca, nangis, ngetik, sending, belaj.., cluk, marah, ngetik, bel.., cluk, pingsan, cluk, mati.! Ironis.

Pertama kali gue mencoba BB itu milik teman gue. Tipe nya storm. Ketika gue nulis status di facebook pake BB itu, ada temen gue yang kirim messege ke gue ”minta Pin lu dong”. Dan gue Cuma bales;”N5070”. Itu tipe hape gue, nokia 5070. Biar jadul tapi dia  setia menemani gue selama tiga tahun ini. dan karena gue tipe cowok yang setia, gak akan gue berpaling kelain hape. Kecuali kalau dia telah tiada.

Memang sekarang ini  jamannya teknologi komunikasi . jaman dimana trasportasi  informasi menjadi sangat penting bagi kehidupan kita. Tapi jangan salah arah. Jangan sampai kita diperbudak dengan teknologi. Kita adalah manusia. Makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah yang dianugerahi akal dan pikiran sehingga dapat melakukan segala hal termasuk menciptakan alat canggih bernama BB. Maka pergunakanlah alat komunikasimu sebaik mungkin. Jangan sampai mereka membuatmu menjadi mati. Mati dalam berprestasi, berkarya dan berbagi untuk sesama.

Hidup Dunia Tanpa BeBe..!
..“cluk-cluk”. Oops…!!, Heu..

Sabtu, 18 Februari 2012

It's Me..


Saya bukan seorang kompetitor. Saya tidak mengejar kemenangan. saya hanya ingin berarti untuk orang lain. hanya berharap dapat berguna bagi sesama. memberikan kebahagiaan pada semua. saya pikir mungkin inilah saatnya saya melihat senyuman diwajah orang tua saya. Dengan cara ini. hal terkecil yang bisa saya lakukan untuk mereka. walaupun sulit bahkan mustahil untuk berkompetisi dengan Kawan saya yang dianugerahi otak yang brilliant. Pikiran yang cemerlang. Seorang mahasiswa pemegang beasiswa fullbright. Terlahir untuk menjadi seorang pemenang. Menjalani hari dengan kekayaan intelektual. Kepercayaan diri yang mengudara. Langkah kaki yang mendentum bumi. Senyuman yang menghipnotis waktu.Tutur katanya bak mutiara. Kepribadian dan prinsip sekokoh Himalaya. Setidaknya saya sudah mencoba. Tapi jika ini bukan saatnya untuk orang tua saya, mungkin suatu saat nanti. Maafin adi mah, pa.. 

Minggu, 12 Februari 2012

Mahasiswa Indonesia.


Helo epribadih. How are you, apa kabar, kumaha damang, piye kabare, ba’a kaba????
Sebenernya gue lagi bête. Gak mood ngapa-ngapain. mau tidur gak ngantuk, mau makan, gak laper. Liat laptop nganggur, gue nyalain, klik Ms. Word, mencet-mencet keyboard dan inilah yang terjadi:
Kalo ditanya tentang profesi gue sekarang, gue akan jawab; gue seorang mahasiswa. Bangga banget gue jadi salah satu manusia yang beruntung bisa merasakan bangku kuliah. Nggak semua orang bisa seberuntung ini. sebenarnya apa sih mahasiswa itu?, maka dari itu gue akan membahas itu. Cekidot..
Sepengetahuan gue, mahasiswa adalah orang yang sedang menuntut ilmu disebuah universitas, Institut, sekolah tinggi, dan sebagainya. Biasanya setelah mereka menyelesaikan Sekolah Menengah Atas ataupun Kejuruan. Manusia-manusia ini biasanya disibukkan dengan kegiatan perkuliahan. Mereka menjalani perkuliahan itu untuk meningkatkan pendidikan dan pengetahuan mereka tentang suatu program studi yang akan ditekuninya. Kegiatan perkuliahan tersebut juga merupakan sebuah proses yang harus dijalani semua mahasiswa untuk mendapatakn gelar atau title sarjana.


Terdapat beberapa spesies mahasiswa di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.         Kupu-Kupu
Mahasiswa jenis ini sangat antusias pergi ke kampus demi menuntut ilmu dari dosen dengan harapan mendapatkan nilai yang bagus, IP tinggi dan lulus dengan cepat. Spesies ini biasanya punya sedikit teman di kampus, lebih individualis, tapi memang pinter. Kegiatan mereka dikampus hanya satu; kuliah. Setelah mengikuti perkuliahan, mereka langsung pulang. Maklum, harus belajar lagi mata kuliah yang baru diberikan dosen, atau mengerjakan tugas kalau ada. Makanya disebut kupu-kupu alias Kuliah-Pulang-Kuliah-Pulang.

2.         Kunang-Kunang
Agak hampir sama dengan spesies pertama tadi, spesies  ini juga biasanya rajin datang ke kampus walaupun tidak se rajin si kupu-kupu. Mereka mempunyai banyak kawan di kampus.

Selasa, 07 Februari 2012

The Art of Giving



Hai sob, malam ini gue bener-bener gak bisa tidur. Padahal tumben di kosan gue gak ada nyamuk. Galau?, iya sih, tapi Nampaknya bukan itu alasan utamanya. Gue kelebihan kafein. Ya, setelah melahap satu setengah cangkir kopi, kafein tersebut  mengambil alih reseptor adenosin dalam sel saraf gue. Seperti ada dua medan magnet dengan kutub yang sama di kedua kelopak mata gue sehingga saling tolak menolak.

Let’s talk about giving. Memberi adalah hal yang hampir semua orang bisa melakukannya. Apapun itu yang mungkin bisa berguna bagi orang lain dan kita punya kita bisa memberinya. Banyak orang beranggapan bahwa dirinya sedang kesulitan dan gak bisa memberi, namun gak ada yang gak bisa diberikan seseorang kepada orang lain. Sesederhananya sebuah pemberian adalah senyuman. Simple banget kan?, tapi efeknya luar biasa. Ada pepatah mengatakan senyum itu jendelanya hati. Tentunya dengan senyuman yang tulus, dan timming yang tepat. Jangan kelamaan senyum apalagi senyum-senyum sendiri gak jelas, nanti malah diseret ke panti rehabilitasi.

Next, kalau kita punya rejeki lebih kita bisa berbagi dengan yang lain yang sedang membutuhkan. Gak usah banyak-banyak karena bukan jumlahnya yang penting tapi ketulusan dan keiklasan hati lah yang utama. Kadang gue heran dengan sebagian orang yang sering ngasih sumbangan atau sedekah di mesjid-mesjid tapi disekitarnya banyak orang yang kekurangan. Menurut gue itu sama aja dengan mau pup ke kamar mandi tapi naik mobil dulu ke bandara, naik pesawat ke Washington, dan puang hajat di sana, abis itu balik lagi. Analogi yang aneh sih, ya begitulah.

Jangan pernah berpikir dengan memberi dan berbagi, harta kita berkurang. Ingat rejeki udah ada yang ngatur. Orang yang takut kehilangan kalo memberi, adalah orang yang nggak percaya kalo ada Sang Maha Adil yang mengatur rejeki semua orang. Harta yang kita kasih gak bakalan kemana, justru bakalan balik lagi bahkan bertambah, percaya itu. Sebenarnya harta yang kita punya itu bukan milik kita kecuali baju yang udah usang dan gak kepake lagi, duit yang udah  abis dipake, dan makanan yang udah dicerna dan menjadi feses. (Hiiyy..), jadi sebenernya kalo ada orang yang membutuhkan sama aja dia menuntut haknya yang ada di kita. Lagi pula Tuhan udah ngatur rejeki, jodoh dan takdir semua makhluknya didunia.  Bahkan seekor burung yang terbang mencari makan pagi buta dia akan kembali kesarangnya sore hari dengan keadaan kenyang.

Banyak pengalaman pribadi yang gue rasakan dengan memberi dan berbagi. Salah satunya yang gue alami sekitar tiga bulan yang lalu.