Kata orang sekarang ini jamannya teknologi informasi dan komunikasi. Gue akui hal itu memang benar karena melihat perkembangan dan kemajuan teknologi dibidang informasi dan komunikasi yang begitu pesat. Kebutuhan manusia akan alat komunikasi juga sangat urgent. Hape misalnya. Dijaman sekarang ini hape sudah jadi barang primer. Hampir semua orang memiliki hape. Hape dengan segala bentuk dan mereknya sangat berguna untuk melakukan komunikasi dua arah. Bisa dengan pesan singkat atau SMS, maupun dengan panggilan telephone.
Hape juga tidak saja berguna untuk dua hal diatas, tapi sekarang ini banyak vendor hape yang memberikan spesifikasi yang lebih canggih lagi seperti MP3 player, video player, kamera, TV, internet, chatting 3G, bahkan Global Posessioning System (GPS) dan lain sebagainya.
Namun fenomena yang terjadi sekarang ini sungguh mencengangkan. Sejak kehadiran Blackberry dari sebuah perusahaan komunikasi asal Kanada yaitu Research In Motion (RIM) semua orang berlomba-lomba untuk memiliki hape merk ini. semua orang dari yang tua sampai anak-anak bermimpi untuk mempunyai BB. Apalagi setelah harga BB mengalami penurunan, seakan BB adalah kebututuhan pokok yang harus dimiliki. Bahkan mengalahkan pentingnya membeli makanan pokok seperti beras. Semua orang telah terhipnotis dengan BB. Sepertinya BB merupakan pencapaian tertinggi sebuah perangkat komunikasi. BB adalah Dewa-nya hape. Diamana-mana orang memuja BB.
Memang sih dengan menggunakan BB kita dapat dimanjakan dengan kualitas koneksi yang cepat, hasil foto yang lumayan bagus, juga system poerasi yang mudah digunakan. Tidak ketinggalan fitur tambahan yaitu Blackberry Messenger atau biasa disebut BBM yang menghubungkan para pengguna BB untuk berkomunikasi layaknya chatting. Inilah yang menjadi salah satu magnet penarik bagi orang-orang untuk menggunakan BB.
Kalau kita ketemu temen lama, yang ditanya adalah Pin BB, “eh minta Pin lu dong??” atau kalau nggak, dia yang ngasih Pin BB nya. “Invite gue yaa..”. jadi kalo lu baru ketemu dengan teman lama atau baru berkenalan dengan seseorang, jangan nanya; “nomer Hape lu berapa??” itu masih mending sih, atau; “nomer telepon rumah lu berapa?” balasan yang bakal lu terima adalah; “helloo, haree genee.. masih jaman teleponan??” apalagi kalo lu nanya;“ eh, nama friendster lu apa?” plis, jangan!. Kemudian di facebook juga sekarang bertebaran status yang pake fonts acak-acakan dan emoticon ala BB “ luna maya ♏άђ tu ada di sctv ƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑ ƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑ ...ƪ(˘⌣˘)┐ ” dan diakhirnya ada tulisan; via Blackberry. Ada logo nya juga.
BB juga menjadi salah satu biang kerok dari peningkatan kuantitas dan kualitas Narsisme manusia. Pasalnya, dengan fitur kamera yang lumayan mumpuni, pemilik BB yang tersebar di seluruh penjuru dunia menjadi sangat mudah untuk melakukan kegiatan pemotretan pribadi. Koneksi internet yang cepat dan fitur upload langsung ke facebook juga menjadikan mereka dengan mudahnya narsis di facebook. Bentar-bentar foto, upload ke facebook, baru bentar bentar foto lagi, upload, foto, upload. Terus begitu kegiatannya, sampai-sampai lagi tidur pun mengigau sedang berfoto sambil telunjuknya ditempelin di bibir yang dimonyong-monyongin.
Orang yang tadinya pinter juga jadi bego gara-gara BB. Gimana nggak, tadinya lagi serius belajar, BB nya bunyi; “cluk cluk” buru-buru diliatin, ketawa sendiri, ngetik, sending, taro lagi, belajar baru bentar udah bunyi lagi: “cluk cluk” baca, nangis, ngetik, sending, belaj.., cluk, marah, ngetik, bel.., cluk, pingsan, cluk, mati.! Ironis.
Pertama kali gue mencoba BB itu milik teman gue. Tipe nya storm. Ketika gue nulis status di facebook pake BB itu, ada temen gue yang kirim messege ke gue ”minta Pin lu dong”. Dan gue Cuma bales;”N5070”. Itu tipe hape gue, nokia 5070. Biar jadul tapi dia setia menemani gue selama tiga tahun ini. dan karena gue tipe cowok yang setia, gak akan gue berpaling kelain hape. Kecuali kalau dia telah tiada.
Memang sekarang ini jamannya teknologi komunikasi . jaman dimana trasportasi informasi menjadi sangat penting bagi kehidupan kita. Tapi jangan salah arah. Jangan sampai kita diperbudak dengan teknologi. Kita adalah manusia. Makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah yang dianugerahi akal dan pikiran sehingga dapat melakukan segala hal termasuk menciptakan alat canggih bernama BB. Maka pergunakanlah alat komunikasimu sebaik mungkin. Jangan sampai mereka membuatmu menjadi mati. Mati dalam berprestasi, berkarya dan berbagi untuk sesama.
Hidup Dunia Tanpa BeBe..!
..“cluk-cluk”. Oops…!!, Heu..