akhir-akhir ini gue ngerasa ada yang nggak beres dalam diri gue. stress berat, depresi dan yang semacamnya. setelah gue searching, ternyata ada penyakit yang ngeri banget yaitu scizophreunia. naudzubillah. ini dia penjelasannya. sekedar share dari blog tetangga.
A. Pengertian
Secara terminology, schizophrenia berarti skizo adalah pecah dan frenia
adalah kepribadian. Scizophrenia adalah sekelompok gangguan psikotik
dengan gangguan dasar pada kepribadian, distorsi perasaan pikir, waham
yang aneh, gangguan persepsi, afek yang abnormal. Meskipun demikian
kesadaran yang jernih, kapasitas intelektual biasanya tidak terganggu,
mengalami hendaya berat dalam menilai realitas (pekerjaan, sosial dan
waktu senggang).
B. Epidemiologi
Scizophrenia terjadi pada 1% dari populasi manusia. Pada laki-laki, onset awal terjadi pada umur 20 tahun dan pada perempuan, onset
terakhir terjadi pada umur 20 tahun. Prevalensi terjadinya
schizophrenia pada laki-laki dan perempuan sama. Persentase penderita
schizophrenia yang meninggal akibat bunuh diri adalah 1% - 13% dan yang
berusaha melakukan bunuh diri adalah 18% - 55%. Penderia schizophrenia
yang tidak dapat sembuh kembali adalah 40% - 60%.
C. Patofisiologi
Patofisiologi schizophrenia dihubungkan dengan genetic dan lingkungan. Faktor genetic dan lingkungan
saling berhubungan dalam patofisiologi terjadinya schizophrenia.
Neurotransmitter yang berperan dalam patofisiologinya adalah DA, 5HT,
Glutamat, peptide, norepinefrin. Pemeriksaan CT scan dan MRI pada
penderita schizophrenia menunjukkan atropi lobus frontalis yang
menimbulkan gejala negatif dan kelainan pada hippocampus yang
menyebabkan gangguan memori.
D. Gejala
a. Symptom positif
Delusi, halusinasi, inkoherent, dan katatonia
b. Symptom negatif
Afek datar, avolition, alogia, dan anhedonia
c. Gangguan Kognitif
Perhatian dan memori terganggu serta terjadi gangguan abstrak
d. Gangguan Mood
e. Dysphoria, mencoba bunuh diri, dan hopelsness.
f. Sosial/minat :menarik diri dr sosial/tdk ada.
g. Sdh berlangsung 1 bln atau lebih
E. Pedoman Diagnostik Umum
I. Paling Kurang 1 Gejala
1. a. Thought echo
b. Thought insertion or withdrawal
c. Thought broadcasting
2. a. Delusion of control (waham dikendalikan)
b. Delusion of influence (waham pengaruh)
c. Delusion of passivity
d. Delusion of perception
3. Halusinasi pendengaran
a. Suara berkomentar tentang perilakunya
b. Suara-suara saling berbicara/berdiskusi tentang hal ihwalnya
c. Suara lain dari salah satu bagian tubuhnya
4. Waham menetap lain yg menurut budaya setempat dianggap tdk wajar / mustahil
II. Paling Kurang 2 Gejala
1.
Halusinasi menetap dari panca indera apa saja, bisa disertai waham
tanpa kandungan afektif yang jelas, atau ide berlebihan yang menetap
atau bila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu/berbulan-bulan,
terus-menerus.
2. Arus pikiran terputus atau mengalami sisipan (inkoherensi), irrelevansi atau neologisme.
3. Perilaku katatonik, yaitu gaduh gelisah, posturing, fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.
4. Gejala negatif : apatis, bicara jarang, respon emosional yang tumpul atau tidak wajar, penarikan diri dari pergaulan sosial, menurunnya kinerja sosial (bukan oleh depresi atau reaksi neuroleptika)
5. Sudah berlangsung 1 bulan (di luar fase prodromal)
6.Perubahan
konsisten bermakna aspek perilaku, yaitu hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, larut dalam diri sendiri dan penarikan
diri secara sosial.
F. Jenis jenis Scizophrenia
I. Skizofrenia Paranoid
· Paling sering ditemukan
· Pedoman diagnostik
a. Pedoman diagnostik umum
b. Halusinasi dan/atau waham harus menonjol:
§ Suara mengancam memerintah, bunyi pluit, mendengung atau tawa.
§ Pembauan/pengecap rasa. Perabaan yang bersifat seksual, jarang visual.
§ Waham hampir setiap jenis, tetapi paling khas adalah dikendalikan, dipengaruhi, passivity dan dikejar-kejar.
II. Skizofrenia Hebefrenik
· Onset biasa pada umur lebih muda
· Pedoman diagnostik
a. Pedoman diagnostik umum
b. Diagnostik pertama kali pada usia remaja atau dewasa muda (15-25 tahun)
c. Kepribadian premorbid ciri khas : pemalu dan senang menyendiri.
d. Untuk diagnosis diperlukan pengamatan kontinu 2-3 bln
§ Mannerisme, cenderung menyendiri, hampa tujuan/perasaan
§ Afek dangkal dan tidik wajar, cekikikan, rasa puas diri, senyum sendiri, tawa menyeringai, dan ungkapan kata di ulang-ulang.
§ Prose pikir disorganisasi, pembicaraan tidak menentu, inkoherensi
e.
Dorongan kehendak hilang, tidak ada minat, kadang ingin berbuat sesuatu
tapi segera ditinggalkan, preokupasi yang dangkal dengan tema aneh dan sulit memahami jalan pikiran.
III. Skizofrenia Katatonik
a. Yang menonjol gambaran psikomotor : hipekinesis, stupor, otomatisme dan negativisme
b. Pedoman diagnostik
· Pedoman diagnostik umum
· Lebih dari 1 perilaku mendominasi gambaran klinisnya
§ Stupor atau mutisme
§ Gaduh gelisah
§ Posturing (tidak wajar dan aneh)
§ Negativisme
§ Rigiditas
§ Fleksibilitas cerea
§ Gejala lain : command automatism, verbigerasi, ekolali dan ekopraksi
IV. Skizofrenia Simpleks
a. Sulit dibuat
b. Pedoman diagnostik
Gejala kronik progresif dari :
· Gejala negatif skizofrenia residual tanpa didahului gejala positif
· Perubahan perilaku pribadi, hilang minat, tidak berbuat sesuatu, tanpa tujuan hidup dan penarikan diri secara social.
G. Differential Diagnosis
- Gangguan skizoafektif
- Drug abuse
- Gangguan afektif mayor
- Halusinasi alkoholik kronis
H. Penatalaksanaan
- Pharmacotherapy
Antipsikotik baik typical maupun atipical
b. Dukungan keluarga
c. Psikoterapi
I. Prognosis
Perawatan pertama 5-10 tahun 10-20% baik dan >50% buruk
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Sinopsis Psikiatri. Jakarta
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran (EGC)
Price, Wilson. 2006. Patofisiologi. Jakarta: EGC
Siregar,Harris,dkk.. 1995. Neurofisiologi. Jakarta : Bagian Fisiologi FK Unhas.